E-commerce dapat disebut sebagai suatu bidang yang baru, yang kemunculannya bersamaan dan mendukung kecanggihan era internet. Dengan maraknya transaksi jual beli secara online pula maka perkembangan dan kebutuhan akan e-commerce juga makin meningkat.
Apa itu e-commerce
E-commerce merupakan istilah dan kependekan dari Electronic Commerce, yakni ialah yang meliputi kegiatan penyebaran, dan pembelian, serta penjualan, juga pemasaran produk barang dan jasa yang dilakukan melalui sistem elektronik seperti internet ataupun televisi, atau telepon, lewat berbagai situs dan market place ataupun jaringan komputer yang lainnya. Suatu transaksi jual beli secara online, dan yang sistem pembayarannya bisa dilakukan secara digital.
Pentingnya E-commerce
Kegiatan e-commerce ini kini makin penting perannya, yakni antara lain sebagai berikut.
-
Melengkapi Toko Offline Konvensional
Toko online yang menggunakan sistem perdagangan e-commerce akan semakin melengkapi keberadaan toko offline konvensional yang telah ada. Bahkan kini toko online baik yang ada di berbagai marketplace maupun yang di web khususnya mampu berdiri sendiri tanpa perlu adanya toko offlinenya. Kini justru tak lengkap rasanya dan akan terasa kurang jika suatu produk dengan toko offline belum memiliki toko online nya juga.
-
Memudahkan Transaksi dan Konsumen
Dengan adanya e-commerce maka para konsumen, calon pembeli mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksinya, tak harus datang ke toko offline secara konvensional, namun cukup duduk di rumah melakukan transaksi secara online maka produk barang pesanan pun akan diantar hingga sampai ke rumah atau alamat tujuan yang dikehendaki. Sangat mudah serta praktis dan simple sekali prosesnya.
-
Dampak yang Besar
Dampak e-commerce itu sangat besar apalagi dengan semakin meningkatnya perannya akibat semakin besar jumlah pengguna internet dari waktu ke waktu. Sehingga pelaku transaksi online pun semakin meningkat dan bahkan bisa melebihi besaran transaksi offline secara konvensionalnya.
-
Meningkatkan Penjualan
Dengan e-commerce yang makin besar dampak dan pengaruhnya tersebut maka akan makin besar pula dampaknya dalam meningkatkan penjualan yang pada akhirnya akan meningkatkan penerimaan dan juga berdampak pada meningkatnya laba atau keuntungan.
-
Efisiensi dan Penghematan
E-commerce juga mampu membuat penghematan dan efisiensi yang signifikan. Tak hanya penghematan biaya namun juga dalam penghematan waktu transaksinya. Tak perlu waktu lama para konsumen calon pembeli bisa dari rumah memilih berbagai produk barang atau jasa yang dibutuhkan dan hendak dibelinya dan lalu melakukan pemesanan serta melalukan pembayarannya secara instan dan mudah secara cepat dalam beragam pilihan cara pembayaran digital, maka produk barang ataupun jasa tersebut bisa sampai diantar hingga ke tempat dan bisa dengan segera dikonsumsi.
-
Memperkuat Branding Produk
Kini produk yang tidak dipasarkan secara e-commerce juga akan dirasa kurang kualitasnya dimata para konsumen dan pelanggan. Dengan dipasarkannya suatu produk secara e-commerce maka hal itu akan memperkuat branding produknya.
-
Memperpendek Mata Rantai Perdagangan
E-commerce juga mampu untuk memangkas mata rantai perdagangan yang panjang sebelumnya dengan membuatnya makin efisien karena antara produsen dengan pembeli bisa dengan mudah berhubungan langsung, tanpa melalui banyak perantara.
-
Memperluas Pangsa Pasar
Dengan adanya e-commerce maka kini pasar internasional pun terbuka luas, dan bisa dijangkau siapa saja. Sepanjang terdapat jangkauan internet di suatu tempat wilayah maka marketnya pun bisa dijangkau. Jangkauannya sangat luas dan terus menerus tanpa henti. Dengan demikian maka pangsa pasar pun makin luas.
-
Tanpa Batas Waktu
E-Commerce bekerja penuh waktu secara terus menerus 24 jam sehari dan 7 hari sepekan, tanpa berhenti dan tanpa libur.
-
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Dengan adanya e-commerce maka loyalitas pelanggan juga makin Meningkat karena kredibilitas perusahaan juga makin meningkat. Tingkat kepercayaan konsumen juga meningkat. Sehingga semakin mudahnya transaksi maka repeat order pun bisa dilakukan dengan mudah maka akan semakin meningkat pula frekuensinya.
Aneka Jenis E-commerce
E-commerce bisa dipilah-pilah macam jenisnya menjadi sebagai berikut.
-
Business to business (B2B)
E-commerce jenis B2B ialah transaksi e-commerce yang terjadi antar sesama perusahaan, yakni ketika suatu perusahaan menjual produknya baik itu berupa barang atau jasa kepada perusahaan yang lainnya. Dalam jenis transaksi e-commerce ini, maka biasanya pihak pembeli akan memesan produk barang atau jasa tersebut dalam jumlah yang besar, sebagai contoh ialah suatu perusahaan yang membeli berbagai perlengkapan kantor dari suatu produsen.
-
Business to consumer (B2C)
E-commerce jenis B2C ialah transaksi e-commerce yang terjadi antara suatu perusahaan dengan pihak konsumen secara langsung. Pada jenis e-commerce yang berikut ini, maka perusahaan menjual produknya baik itu berupa barang atau jasa kepada konsumennya atau pelanggannya yang adalah pemakai produk barang atau jasa tersebut. Pada umumnya, konsumen pembeli atau pelanggan dalam e-commerce jenis B2C adalah mengecer. Jadi kalau seorang pembeli melalukan pembelian dari suatu toko online, maka aktivitas transaksi jual beli tersebut ialah termasuk sebagai dalam golongan jenis e-comemce yang seperti ini.
-
Consumer to consumer (C2C)
E-commerce jenis B2B ialah transaksi e-commerce yang terjadi antar sesama konsumen atau pengguna bukan produsen atau pembuat produknya, yakni ketika seorang konsumen menjual produk yang dimilikinya yakni bisa berupa produk barang atau jasa kepada sesama konsumen atau pengguna produk tersebut yang lainnya. Contohnya jika pernah menjual barang bekas kepada orang lain yang kebetulan membutuhkannya melalui internet, maka kegiatan atau aktivitas ini adalah termasuk yang dimaksud sebagai jenis e-commerce C2C ini. Dalam kata lain C2C ialah merupakan suatu transaksi online yang terjadi antar dua orang individu sesama pengguna produk atau konsumen.
-
Consumer to business (C2B)
E-commerce jenis C2B ialah transaksi e-commerce yang terjadi antara suatu perusahaan dengan pihak konsumen secara langsung. Namun berkebalikan dengan jenis e-commerce B2C, maka pada e-commerce C2B yang terjadi ialah ketika seorang individu menjual produk barang atau layanan jasanya kepada suatu perusahaan. Sebagai contohnya ialah jika seorang graphic designer yang menawarkan jasanya seperti menjual logo buatannya kepada suatu perusahaan bisnis makanan, misalnya.
-
Business to public administration (B2A)
Lalu ada lagi E-commerce jenis B2A. Pada model e-commerce ini sekilas mirip dengan E-commerce jenis B2B, namun status pelakunya ialah antara bisnis dengan lembaga pemerintah. Sebagai contohnya ialah B2A yang terjadi ketika suatu jasa pembuatan website mengerjakan sistem administrasi online suatu instansi pemerintah.
-
Consumer to public administration (C2A)
Kemudian adalagi e-commerce jenis C2A. Pada jenis ecommerce ini jalannya seperti jenis e-commerce C2B. Transaksinya dilakukan oleh individu dan dengan lembaga pemerintah. E-commerce dengan model C2A ini cukup jarang ditemui di Indonesia. Jenis produk lada transaksi ini yang biasanya terjadi ialah dalam bentuk produk jasa.
Dalam perkembangannya menunjukkan trend bahwa e-commerce akan semakin meningkat dari waktu ke waktu sehingga perannya pun semakin kuat dan semakin penting.